Benny N Joewono | Selasa, 14 Juni 2011 | 22:17 WIB
KENDARI, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) Sulawesi Tenggara (Sultra), Damsid, mengatakan, sekitar 10.000 siswa tamatan Sekolah Mengenah Pertama (SMP) di daerah ini, setiap tahun tidak tertampung di bangku sekolah SMA.
"Hal ini disebabkan karena lulusan SMP lebih besar dari lulusan SMA atau tamatan SMP tidak sebanding dengan jumlah kelas sekolah menengah atas (SMA) atau sederajat di daerah ini," kata Damsid, di Kendari, Selasa (14/6/2011).
Ia mengatakan, jika diasumsikan setiap kelas hanya menampung 40 siswa, maka di Sultra masih dibutuhkan 250 kelas SMA atau sederajat agar lulusan atau tamatan SMP setiap tahun bisa tertampung dibangku SMA.
"Inilah yang menjadi permasalahan kita di Sultra, bahwa lulusan SMP lebih besar dari SMA, sementara tidak didukung ketersediaan sarana dan prasarana ditingkatan SMA," ujarnya.
Menurut Damsid, kondisi itu menjadi kendala pemerintah Sultra dalam upaya perluasan akses pendidikan dengan cara pelaksanaan wajib belajar 12 tahun yang tidak didukung oleh ketersediaan sarana pada jenjang SMA.
Untuk mengatasi masalah itu, kata dia, maka pemerintah daerah mengeluarkan kebijakan untuk penambahan satu SMA atau sederajat pada setiap kecamatan di daerah ini.
"Di Sultra saat ini terdapat sekitar 200 kecamatan, sehingga kita akan bangun 200 SMA lagi, dengan harapan bisa menampung semua lulusan SMP yang kita lahirkan," katanya.
Menurutnya, dengan keterbatasan anggaran yang dimiliki daerah, maka pembangunan sekolah tersebut
akan dilakukan secara bertahap yakni pembangunan ruang kelas belajar (RKB) secara bertahap dan terintegrasi dalam bentuk penyediaan angggaran yang bersumber dari pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota.
"Salah satu kebijakan lain adalah pelaksanaan proses pembelajaran kelas ganda karena keterbatasan anggaran untuk pembangunan RKB," kata Damsid.
Berdasarkan data kelulusan 2011, kata dia, jumlah tamatan siswa SMP/MTs mencapai 38.223 orang, sedangkan jumlah lulusan SMA sederajat mencapai 22.820 orang.
Sumber :
http://edukasi.kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar