KOMPAS.com - Serangan hacker ke sejumlah jaringan infrastruktur perusahaan ternama dan institusi pemerintah di berbagai negara masih tersu berlangsung. Selain Sony dan Nintendo, perusahaan Taiwan, Acer, juga melaporkan telah terjadi serangan ke jaringannya di Eropa.
Seperti dilansir Cio.com, pelaku menjebol sistem keamanan digital dan mencoba mencuri data-data konsumen Packard Bell, salah satu unit perusahaan yang kini berada di bawah Acer. Daftar nama-nama konsumen, alamat, nomor telepon, email, dan serial number produk yang dibelinya disalin penyerang. Namun, database nomor kartu kredit konsumen aman.
Laporan adanya serangan ini sebenarnya sudah disampaikan awal bulan ini. Kelompok yang mengtasnamakan dirinya Pakistan Cyber Army mengklaim telah mencuri 40.000 data identitas dari server Acer di Eropa. Namun, saat itu, Acer tidak buru-buru berkomentar sampai investigasi selesai dilakukan.
Belum ada pengakuan apa motif di balik serangan tersebut. Sejauh ini tidak ada informasi yang bocor dari kelompok penyerang tersebut dan hanya sekilas screenshot data identitas yang berhasil dicuri.
Pakistan Cyber City sudah beberapa kali mengklaim sebagai pelaku serangan terhadap sejumlah situs. Pada Desember 2010 lalu, kelompok tersebut mengaku sebagai penjebol situs milik Central Bureau of Investigation India sebagai balasan atas serangan sejenis terhadap situs milik pemerintah Pakistan.
Baru-baru ini, serangan ke dunia maya mewabah ke berbagai penjuru dunia. Sony merupakan perusahaan yang paling banyak mendapat sernangan sehingga sempat harus menutup layanan PlayStation Network. Nintendo juga mendapat serangan meski tidak sampai terjadi pencurian data identitas pelanggannya. Situs IMF, Lockhead Martin, dan institusi di bawah FBI juga mendapat serangan baru-baru ini.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar