Jakarta ( Berita ) : Ketua Umum DPP Majelis Dakwah Islamiyah Deding Ishak mengatakan, pihaknya merespons positif sekaligus mendukung Kemdiknas yang merumuskan Pendidikan Pancasila ke dalam kurikulum belajar.
“Majelis Dakwah Islamiyah (MDI) telah bertekad menjadi salah satu benteng Pancasila demi tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Kementerian Pendidikan Nasional harus bekerja cerdas untuk proses perumusan kurikulum itu,” katanya di Jakarta, Senin [06/06].
Ia mengatakan itu, sehubungan dengan Hari Jadi Bung Karno, 1 Juni 2011, tokoh yang merupakan pencetus Pancasila, dasar negara Republik Indonesia, juga merespons instruksi Ketua Umum (Ketum) DPP Partai Golkar (PG) terkait pembudayaan ideologi Negara Pancasila tersebut.
Anggota Komisi III DPR RI (bidang Hukum, HAM dan Perundang-undangan) ini juga mengingatkan pihak Kemdiknas, perumusan Pendidikan Pancasila ke dalam kurikulum belajar, sangat urgen saat sekarang, ketika bangsa ini mulai digoyang berbagai ideologi sesat, termasuk yang mengatasnamakan agama.
“Perumusan kurikulum Pendidikan Pancasila dimaksudkan dalam rangka mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila sejak dini (pendidikan dasar) hingga perguruan tinggi, dengan metode yang menarik, tepat dan efektif sesuai kondisi para peserta didik,” tegasnya.
Tolak Pola Indoktrinatif Sebagai Deputi Bidang Polkam Fraksi Partai Golkar (FPG) di DPR RI, Deding Ishak juga dengan tegas menolak pola pendidikan mirip penataran (P-4) atau indoktrinatif. “Saya rasa disesuaikan dengan kondisi dan relevansinya sekarang serta tantangan ke depan,” ujarnya. Ia menunjuk pemikiran Ketum DPP PG Aburizal Bakrie, agar Pendidikan Pancasila itu benar-benar sesuai dengan konteks dan tantangan ke depan. “Kami MDI mendukung instruksi ketua umum, agar DPR RI memperjuangkan Pancasila masuk kurikulum belajar, sebagaimana disampaikannya lagi pada Jambore Siaga Karya di Cibubur, Sabtu (akhir pekan lalu),” kata Deding Ishak lagi. (ant )
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar